Khasiat Tanaman Bandotan (Ageratum conyzoides [L.] L.)

Khasiat Tanaman Bandotan

Bandotan merupakan herba (Herba : Tumbuhan berbatang lunak) kecil, yang sering dikenal oleh sebagian orang sebagai tumbuhan pengganggu (gulma). Tanaman ini tumbuh di tempat-tempat yang ternaungi dan lembab
(Heyne, 1987 [Hal. 1825]).

Komposisi:

Daun bandotan mengandung minyak atsiri dan alkaloid; sedangkan akarnya, selain mengandung kedua zat tersebut, juga mengandung kumarin

(Materi Medika Indonesia, 1989 [Jilid V]).

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis: 

Sifat khas: herba ini rasanya sedikit pahit, pedas, dan sifatnya netral.

Khasiat: bandotan berkhasiat stimulan, tonik, pereda demam (antipiretik), antitoksik, menghilangkan pembengkakan, menghentikan perdarahan (hemostatik), peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), dan peluruh kentut (kaiminatit).

Daun bandotan dapat digunakan pula sebagai insektisida nabati. Selain Ageratum conyzoides L., terdapat bandotan varietas lain yang mempunyai khasiat yang sama, yaitu Ageratum haoustonianum Mill. Ekstrak daun bandotan (5% dan 10%) dapat memperpanjang siklus birahi dan memperlambat perkembangan folikel mencit betina (virgin dan nonvirgin).

Namun, bahan tidak berefek pada uterus, vagina, dan liver. Setelah masa pemulihan, siklus birahi dan perkembangan folikel kembali normal. Tidak ada perbedaan efek antara mencit virgin dan nonvirgin selama perlakuan (Ahda, 1993).

Ekstrak daun bandotan dalam minyak kelapa dosis 20% tidak memberikan efek penyembuhan luka. Namun, dosis 40% dan 80% dapat menyembuhkan luka secara nyata seiring dengan peningkatan dosis. Bahkan, efek penyembuhan luka pada dosis 80% tidak berbeda nyata dengan iodium povidon 10% (Magdalena, 1993).

Bagian yang Digunakan: 

Bagian yang digunakan untuk obat adalah herba (bagian di atas tanah) dan akar. Herba yang digunakan berupa herba segar atau yang telah dikeringkan.

Indikasi (khasiat):
Herba bandotan berkhasiat untuk pengobatan: demam, malaria, sakit tenggorokan, radang paru (pneumonia), radang telinga tengah (otitis media), perdarahan, seperti perdarahan rahim, luka berdarah, dan mimisan, diare, disentri, mulas (kolik), muntah, perut kembung, keseleo, pegal linu, mencegah kehamilan, badan lelah sehabis bekerja berat, produksi air seni sedikit, tumor rahim, dan perawatan rambut. Akar berkhasiat untuk mengatasi demam.

Khasiat Tanaman Bandotan (Ageratum conyzoides [L.] L.)


Cara Pemakaian:

Ramuan untuk diminum: sebanyak 15–30 g herba kering atau 30–60 g herba segar rebus. Cara lain, herba segar ditumbuk, lalu diperas dan airnya diminum.

Pemakaian luar: herba segar ditumbuk hingga halus. Selanjutnya, bahan dicampurkan minyak sayur sedikit dan diaduk hingga merata, lalu dibubuhkan pada luka yang masih baru, bisul, eksema, dan penyakit kulit lainnya (seperti kusta/lepra). Cara lain, herba kering digiling menjadi serbuk, lalu ditiupkan ke kerongkongan penderita yang menderita sakit tenggorokan. Selain itu, daun segar dapat diseduh dan air seduhannya dapat digunakan untuk membilas mata, sakit perut, dan mencuci luka.

Contoh Pemakaian sesuai Penyakit:

Sakit telinga tengah akibat radang
Herba bandotan segar (secukupnya) dicuci, lalu ditumbuk
hingga halus. Hasilnya diperas dan disaring. Air perasan
yang terkumpul digunakan sebagai obat tetes telinga.
Penggunaan empat kali sehari dan setiap kali pengobatan
sebanyak dua tetes.

Luka berdarah, bisul, eksema
Herba bandotan segar (secukupnya) dicuci bersih, lalu ditumbuk hingga halus. Ramuan diturapkan ke bagian tubuh
yang sakit, lalu dibalut dengan perban. Dalam sehari,
balutan diganti 3–4 kali. Pengobatan ini dilakukan hingga
sembuh.

Bisul, borok
Satu batang tumbuhan herba bandotan segar dicuci hingga
bersih. Bahan ditambahkan sekepal nasi basi dan seujung
sendok teh garam, lalu digiling hingga halus. Ramuan diturapkan ke tempat yang sakit, lalu dibalut dengan perban.

Rematik, bengkak karena keseleo
Bahan yang disiapkan adalah satu genggam daun dan batang muda tumbuhan bandotan segar, satu kepal nasi basi,
dan ½ sendok teh garam. Selanjutnya, daun dan batang
muda dicuci hingga bersih, lalu ditumbuk bersama nasi
dan garam. Setelah menjadi adonan seperti bubur kental,
ramuan diturapkan ke bagian sendi yang bengkak sambil
dibalut. Balutan dibiarkan selama 1–2 jam, lalu dilepaskan.
Perawatan seperti ini dilakukan 2–3 kali sehari.

Perdarahan rahim, sariawan, bisul, bengkak karena memar
Sebanyak 10–15 g herba bandotan direbus dalam dua gelas
air bersih hingga tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin,
rebusan disaring dan air saringannya diminum sekaligus.
Pengobatan dilakukan 2–3 kali sehari.

Tumor rahim
Sebanyak 30–60 g herba bandotan kering segar atau 15–30
g herba kering direbus dalam tiga gelas air hingga tersisa
menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga
ditumbuk. Air rebusan atau air perasannya diminum sebanyak satu gelas sehari.

Sakit tenggorokan
Cara pertama, sebanyak 30–60 g daun bandotan segar
dicuci bersih, lalu ditumbuk hingga halus. Selanjutnya,
bahan diperas dan disaring, larutan gula batu ditambahkan
ke dalam air perasan secukupnya dan diaduk hingga rata.
Ramuan diminum tiga kali sehari.
Cara kedua, daun bandotan (secukupnya) dicuci, lalu dijemur hingga kering. Selanjutnya, bahan digiling hingga
menjadi serbuk dan ditiupkan ke dalam tenggorokan penderita.

Malaria, influenza
Sebanyak 15–30 g herba bandotan kering direbus dalam
dua gelas air hingga tersisa menjadi satu gelas. Setelah
dingin, rebusan disaring dan diminum sekaligus. Pengobatan dilakukan dua kali sehari.

Perut kembung, mulas, muntah
Satu batang tumbuhan bandotan ukuran sedang dicuci
hingga bersih, lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan
direbus dalam tiga gelas air hingga tersisa menjadi satu
gelas. Setelah dingin, rebusan disaring dan diminum sekaligus. Pengobatan ini dilakukan 2–3 kali sehari hingga
sembuh.

Perawatan rambut
Daun dan batang bandotan segar dicuci bersih, lalu ditumbuk hingga halus. Hasil tumbukan dioleskan ke seluruh
kulit kepala dan rambut. Kepala ditutup dengan sepotong

kain. Hal ini dibiarkan selama 2–3 jam. Selanjutnya, rambut dibilas dan dikeringkan.

Nama Lokal:

Indonesia: bandotan, daun tombak, siangit, tombak jantan, siangik kahwa, rumput tahi ayam (Sumatera); babadotan, babadotan leutik, babandotan, babandotan beureum, babandotan hejo, jukut bau, ki bau (Sunda); bandotan, berokan, wedusan, dus wedusan, dus bedusan, tempuyak, dawet, lawet, (Jawa); rukut manooe, rukut weru, sopi (Sulawesi). Asing: sheng hong ji (China); bulak manok, singilan, bahugbahug (Piliphina); thiam mae hang, saapraeng saapkaa, ya saap raeng (Thailand); caay boong cuwst heo, caay hoa cuwst lowjn, caay boong thusi (Vietnam); ajganda, sahadevi (India); billy goat weed, white weed, bastard agrimony (Inggris); celestine, eupatoire bleue (Perancis) 
(Sumber: Heyne, 1987 [Hal. 1825] dan Prosea, 1999 [12(1): 92])

Tag :
Khasiat Tanaman Bandotan,tanaman obat sakit telinga,tanaman obat radang,tanaman obat bisul,tanaman obat luka berdarah,tanaman obat borok,tanaman obat rematik,tanaman obat bengkak,tanaman obat memar,tanaman obat pendarahan rahim,tanaman obat sariawan,tanaman obat tumor rahim,tanaman obat sakit tenggorokan,tanaman obat malaria,tanaman obat influenza,tanaman obat perut kembung,tanaman obat mules,tanaman obat muntah,tanaman untuk penumbuhan rambut,tanaman untuk perawatan rambut,khasiat bandotan,tanaman bandotan,

0 Response to "Khasiat Tanaman Bandotan (Ageratum conyzoides [L.] L.)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel