Hadits Tanda kiamat kecil terakhir al-malhamah al-kubra

Hadits Tanda kiamat kecil terakhir al-malhamah al-kubra

malhamah kubra
(Note : Insyaallah shahih)

Asalamualaikum wr.wb apakabar saudara muslim semuanya semoga kalian sehat  selalu dan selalu berada dalam perlindungan allah swt, pada hari ini artikel muslim akan memberikan artikel mengenai tanda-tanda kecil hari kiamat yang terakhir.

tanda-tanda kiamat ada banyak salah satunya ada tanda-tanda kiamat kecil dan tanda-tanda kiamat besar dan diartikel ini kami akan mengabarkan tanda-tanda kiamat kecil yang telah terjadi dan tanda kiamat kecil  yang belum  terjadi.

tanda-tanda kiamat kecil sebagian besar sudah terjadi diantaranya adalah diutusnya nabi muhammad saw dan meninggalnya beliau,tersebarnya penyakit thoun yang telah terjadi dizamanya umar bin khatab,

tersebarnya fitnah diantara kaum muslimin terjadi setelah meninggalnya umar bin khatab,terbebaskanya negeri kurs persia dari kekufuran mereka  yang sudah terjadi dizamanya umar bin khatab dan mereka masuk islam, direbutnya masjidil aqsa oleh kaum muslimin yang juga telah terjadi dizaman khalifah umar bin khatab

dan yang sekarang yang sedang kita alami ini adalah tanda-tanda kiamat  kecil yang terakhir dan tanda-tanda kiamat kecil terakhir ini banyak diantaranya adalah
minuman khamr dianggap sebagai minuman biasa,  banyakanya laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki, banyak tersebarnya tempat perzinahan, negara mana sekarang yang tidak ada tempat perzinahan yang kelihatan, kini anda juga sudah tahu betapa banyak tempat perzinahan yang kelihatan dan terang-terangan  kecuali arab saudi yang tidak akan mengizinkan ada tempat seperti itu jadi mereka para pezina sembunyi-sembunyi membangun tempat tersebut karena takut dihukum oleh raja arab.dan juga tanda-tanda kiamat kecil lainya juga telah terjadi
ketahuilah bahwa kini tempat perzinahan ada dimana-mana dan terang-terangan malahan kini lampunya terang dan sekarang juga sudah berani dikasih plang dan diberi nama tempat hiburan sebagai contoh jelasnya adalah diskotik,bar,karaoke dan tempat maksiat lainya yang pada dasarnya adalah tempat perzinahan cuma diganti nama saja menjadi tempat hiburan yang didalamnya rata-rata pasti ada perempuan  penghibur .

dan tanda kiamat kecil lain yang telah terjadi adalah terbukanya aurat sampai-sampai orang yang menutup aurat atau memakai hijab tertutup malu jalan karena dianggap asing , tapi kini malah justru orang-orang yang kelihatan auratnya malah percaya diri dan dianggap prestasi sungguh semuanya kini serba terbalik,,hal ini telah disabdakan oleh nabi muhammad saw.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).

ketahuilah wahai saudaraku bahwa satu-satunya tanda-tanda kiamat kecil yang belum terjadi adalah malhamah kubra namanya dan malhamah kubra adalah perang besar-besaran yang terjadi antara kekuatan islam dengan kekuatan nasrani.

nabi muhammad saw menjelaskan bahwa akan terjadi tahaluf (sebuah kesepakatan)antara kalian dengan bani ashfar(orang-orang non muslim) untuk memerangi suatu kaum dan entah siapakah kaum yang dimaksud tersebut allahu a'lam tapi yang jelas orang nasrani dan muslim akan bersatu untuk memerangi kaum tersebut.

kemudian setelah mereka menang dan mengalahkan kaum tersebut maka pulanglah masing-masing para prajurit  tersebut  ketempatnya.

sampai pada saat para prajurit-prajurit muslim dan nasrani dinegeri syam (syria,libanon,palestina,yordania) maka kemudian prajurit-prajurit nasrani mengangkat bendera mereka dan mengatakan kamilah yang telah memenangkan peperangan ini dan sungguh ini adalah sebuah kemenangan kristen.

maka kata nabi muhammad saw ketika itu prajurit-prajurit muslim tidak bisa menerima hal itu dan mengatakan kami juga memenangkan peperangan dan kami berperang bersama kalian dan pada intinya adalah terjadi cekcok diantara mereka yang akhirnya menyebabkan terjadi perang kecil.

dan kata nabi shallallahu alaihi wasallam kelompok itu yang dimaksud kelompok muslim yang sedang berperang dengan nasrani itu maka allah akan mengkaruniakan kepada mereka mati syahid.

pada keesokan harinya lalu ada sekelompok sisa muslim dinegeri syam yang sepakat untuk membela sekelompok saudaranya yang telah terbunuh kemarin dan mereka berperang dengan nasrani tersebut , kemudian muslim tersebutpun semuanya meninggal dan allah memberikan sekelompok muslim itu mati syahid semuanya.

dan dihari ketiga juga sama adalagi sekelompok muslim yang ingin membela saudaranya yang kemarin terbunuh dan mereka juga dikaruniai dengan mati syahid juga.

jadi ketiga golongan muslim itu akan diberikan karunia  mati syahid oleh allah swt dan pada hari keempat akan bergabung seluruh pasukan muslimin dari seluruh pelosok dunia maka berkumpulah kalian semua dinegeri syam dan akan berkumpul pula musuh untuk menghadapi kalian 80 bendera dari kekuatan nasrani.

dan orang-orang nasranipun yang fanatik dengan agamanyapun juga  sudah tau dan menyadari bahwa kelak akan terjadi perang salib besar dalam istilah agamanya.

kemudian terjadilah perang besar antara kelompok muslim menghadapi 80 kelompok bendera nasrani tersebut dan nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan bahwa kalian akan terus memenangkan peperangan sampai kalian tiba dirum, dimanakah rum wallahu a'lam mungkin bisa jadi itu adalah romawi atau vatikan wallahu a'lam tapi yang jelas ada sabda nabi shalallahu alaihi wassalam sebagai berikut.

Sebagaimana Hadist Rasul tentang 6 tanda-tanda Kiamatyaitu Rasulullah bersabda, “Hitunglah enam peristiwa menjelang terjadinya Kiamat : Kematianku, kemudian ditaklukkannya Baitul Maqdis, kemudian yang menyergap kamu bagaikan buduk kambing, kemudian harta yang melimpah ruah, kemudian huru-hara yang tidak membiarkan satu rumahpun dari bangsa Arab kecuali dimasukinya, kemudian gencatan senjata antara kamu dengan Bani Ashfar lalu mereka berkhianat, mereka datang kepadamu dengan membawa 80 bendera, dibawah tiap-tiap bendera ada 12.000 tentara.”  ~HR. Riwayat Al-Bukhari  dari ‘Auf bin Malik RA (ketika perang Tabuk).~

Rasulullah bersabda, “Kamu sekalian akan berdamai dengan orang-orang Romawi – (Rasulullah dalam menyebut Bangsa Eropa dengan ‘Bani Ashfar’ atau ‘Orang Romawi’) – dengan perdamaian yang sentausa, dan kamu bersama mereka akan mengalahkan musuh yang ada dibelakang mereka, lalu kamu selamat dan singgah disuatu padang rumput yang berbukit-bukit.
(Dalam keadaan itu) Tiba-tiba bangkitlah seorang Romawi lalu mengangkat salib seraya berkata, “Salib lebih unggul”. Maka dihampirilah dia oleh seorang lelaki dari kaum muslimin lalu dibunuhnya. Mulai saat itulah orang-orang Romawi berkhianat dan terjadilah peperangan-peperangan sengit. Mereka menghimpun kekuatan menyerang kamu sekalian, lalu datanglah mereka kepadamu dengan 80 bendera, tiap-tiap bendera disertai 10.000 tentara (dalam hadist lain 12.000 tentara).”  ~HR. Riwayat Imam Ahmad dari Dzu Makhmar~

didalam hadits lain juga disebutkan bahwa
Diriwayatkan oleh Muslim bin Hajjaj dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah bersabda,
“Kiamat takkan terjadi sehingga bangsa romawi singgah di Al-A’maq atau di Dabiq (keduanya nama dua tempat di Syria dekat kota Halab (Alepo)). Lalu mereka diserbu oleh bala tentara dari Madinah, yang merupakan penduduk dunia yang terbaik waktu itu. Apabila mereka telah berbaris rapi, maka berkatalah orang-orang Romawi : ‘Biarkan kami berperang melawan orang-orang yang telah menawan orang-orang kami’. (Menurut penafsiran Ibnu KAtsir bahwa salah satu alasan pengkhianatan Bani Ashfar kepada kaum muslimin adalah sebagian Bani Ashfar ada yang masuk Islam di zaman Al-Mahdi, sehingga membuat kawan-kawan yang setanah air dengan mereka menjadi marah dan menginginkan agar kaum muslimin menyerahkan mereka kembali. Namun kaum muslimin tidak menyerahkan sebagian Bani Asfar yang masuk Islam itu kepada bangsa Rum).

Jawab kaum muslimin, Demi Allah, kami takkan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami”. 
Maka kaum muslimin pun menyerbu mereka, lalu diantara mereka ada 1/3nya mundur (kaum muslimin yang surut/lari dari perang). Mereka itu takkan diterima taubatnya oleh Allah selama-lamanya.
Dan ada 1/3 lagi yang terbunuh, mereka adalah para syuhada yang terbaik disisi Allah. Sedang 1/3 lainnya mendapat kemenangan. Mereka (yang menang ini)  takkan mendapat bencana selama-lamanya. Mereka inilah (kaum muslimin yang selamat dan menang perang) yang dapat menaklukkan Konstantinopel.
Namun ketika mereka membagi-bagi harta rampasan perang, sementara pedang-pedang mereka digantungkan di pohon zaitun, tiba-tiba setan menjelma menjadi seseorang dan berteriak kepada mereka, bahwa Dajjal telah membokong dan menyerang keluarga mereka. Oleh karena itu mereka pun keluar/pulang kerumah mereka masing-masing, padahal semua berita itu tidak benar.

Rasulullah kemudian bertanya kepada kami, “Sudahkan kalian mendengar sebuah kota, yang sebelah daripadanya ada didarat dan sebelah lainnya ada di laut (Konstantinopel)?”. Para Sahabat menjawab, “Sudah, ya Rasul Allah.”
Rasulullah kemudian bersabda, “Kiamat takkan terjadi sebelum kota itu diserbu oleh 70.000 tentara dari anak keturunan Ishaq – [1]. 
Apabila mereka telah datang ke kota itu, mereka singgah, tetapi tidak berperang dengan satu senjatapun, dan tidak melemparkan satu anak panah pun. Mereka hanya mengucapkan, “Laa Ilaaha Illallaah dan Allaahu Akbar”, maka jatuhlah salah satu dari kedua belahan kota itu.

Tsaur (sang perawi) mengatakan, “saya tidak tahu kecuali Rasul bersabda, ‘Belahan yang ada di laut’ –. Kemudian mereka mengucapkan untuk kedua kalinya, “Laa Ilaaha Illallaah dan Allaahu Akbar”, maka jatuh lah belahan yang lain dari kota itu. 
Sesudah itu mereka mengucapkan pula untuk yang ketiga kalinya, “Laa Ilaaha Illallaah dan Allaahu Akbar”, maka terbuka lah kota itu bagi mereka, sehingga mereka dapat memasukinya, lalu mendapat harta rampasan perang.
Tatkala mereka tengah membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba terdengarlah teriakan meminta tolong yang mengatakan “Sesungguhnya Dajjal benar-benar telah muncul. ” Oleh karena itu mereka pun meninggalkan apa saja, lalu pulang. Lalu tatkala mereka memasuki negeri Syam (menuju kemah besar kaum muslimin yang berada di Ghouthah, disebelah kota bernama Damaskus, salah satu kota terbaik di Syam), ternyata Dajjal telah keluar (telah pergi dari negeri itu).

Syahdan, tatkala mereka bersiap-siap untuk berperang dan merapikan barisan, tiba-tiba dikumandangkan iqamatus-shalat. Maka mereka segera mengerjakan shalat (subuh). 

Maka saat itu turunlah Nabi ‘Isa bin Maryam dan mengerjakan shalat bersama-sama mereka.
Apabila musuh Allah itu (Dajjal) melihat Nabi ‘Isa, maka dia meleleh seperti lelehnya garam dalam air. Andaikata dia dibiarkan, tentu akan benar-benar meleleh sampai mati. Akan tetapi Allah membunuh dia dengan tangan Nabi ‘Isa. Lalu Nabi Allah itu memperlihatkan kepada kaum muslimin darah Dajjal pada tombak yang dipegangnya.” ~ Ibnu Katsir, 70-73 ~


Ada sesuatu yang musykil dalam ungkapan hadits ini:

…يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بَنِي إِسْحَاقَ.

“… Sehingga 70.000 dari bani Ishaq menyerangnya…”

Sementara bangsa Romawi adalah keturunan Ishaq, karena mereka dari keturunan al-Shis bin Ishaq bin Ibrahim al-Khalil Alaihissallam. Maka bagaimana bisa penaklukan kota Konstantinopel dilakukan oleh mereka?!

Al-Qadhi ‘Iyadh berkata, “Demikianlah semua ungkapan yang ada dalam Shahiih Muslim: ‘Dari bani Ishaq.’”

Kemudian beliau berkata, “Sebagian dari mereka berkata, ‘Yang terkenal lagi terjaga ungkapannya adalah dari bani Isma’il,” inilah makna yang ditunjukkan oleh hadits, karena yang dimaksud sebenarnya adalah orang-orang Arab.”

Sementara itu al-Hafizh Ibnu Katsir berpendapat sesungguhnya hadits ini menunjukkan bahwa bangsa Romawi memeluk Islam di akhir zaman. Barangkali penaklukan kota Konstantinopel dilakukan oleh sebagian dari mereka, sebagaimana diungkapkan oleh hadits terdahulu, ‘Sesungguhnya 70.000 orang dari bani Ishaq memeranginya.’”

Pendapat ini diperkuat dengan kenyataan bahwa mereka dipuji di dalam hadits al-Mustaurid al-Qurasy, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تَقُومُ السَّاعَةُ وَالرُّومُ أَكْثَرُ النَّاسِ، فَقَالَ لَهُ عَمْرٌو: أَبْصِرْ مَا تَقُولُ. قَالَ: أَقُولُ مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُـولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. قَالَ: لَئِنْ قُلْتَ ذَلِكَ إِنَّ فِيهِمْ لَخِصَالاً أَرْبَعًا إِنَّهُمْ َلأَحْلَمُ النَّاسِ عِنْدَ فِتْنَةٍ، وَأَسْرَعُهُمْ إِفَاقَةً بَعْدَ مُصِيبَةٍ، وَأَوْشَكُهُمْ كَرَّةً بَعْدَ فَرَّةٍ، وَخَيْرُهُمْ لِمِسْكِينٍ وَيَتِيمٍ وَضَعِيفٍ، وَخَامِسَةٌ حَسَنَةٌ جَمِيلَةٌ وَأَمْنَعُهُمْ مِنْ ظُلْمِ الْمُلُوكِ.

‘Kiamat akan tegak sementara bangsa Romawi adalah manusia yang paling banyak,’” lalu ‘Amr berkata (kepada al-Mustaurid), “Jelaskanlah apa yang kau ucapkan itu!” dia berkata, “Aku mengatakan apa yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Dia berkata, “Jika demikian yang engkau ungkapkan, maka sesungguhnya di dalam diri mereka ada empat (keistimewaan): sesungguhnya mereka adalah manusia paling tenang ketika datang fitnah, paling cepat sadar ketika terjadi musibah, paling cepat menyerang setelah mundur, dan sebaik-baiknya (manusia) dalam menghadapi orang miskin, anak yatim dan orang lemah, dan yang kelima adalah sesuatu yang indah lagi elok, yaitu mereka orang yang paling bersemangat mencegah kezhaliman para raja.”

Komentar saya: Di antara dalil yang menunjukkan bahwa orang-orang Romawi di akhir zaman memeluk Islam adalah hadits Abu Hurairah terdahulu tentang peperangan bangsa Romawi. Waktu itu bangsa Romawi berkata kepada kaum muslimin:

خَلُّوا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الَّذِينَ سَبَوْا مِنَّا نُقَاتِلْهُمْ. فَيَقُولُ الْمُسْلِمُونَ: لاَ وَاللهِ لاَ نُخَلِّي بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ إِخْوَانِنَا.

“Biarkanlah kami membunuh orang-orang yang tertawan dari kalangan kami.” Kemudian kaum muslimin berkata, “Kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.”

Bangsa Romawi meminta kepada kaum muslimin agar membiarkan mereka memerangi orang yang telah ditawan dari kalangan mereka karena mereka telah memeluk Islam, lalu kaum muslimin menolaknya dan menjelaskan kepada orang-orang Romawi bahwa orang yang telah masuk Islam dari kalangan mereka adalah saudara-saudara kami, maka kami tidak akan menyerahkannya kepada siapa pun. Kenyataan banyaknya pasukan kaum muslimin dari kalangan orang-orang yang sebelumnya ditawan dari kalangan orang-orang kafir bukanlah hal yang aneh.

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Hal ini ada pada zaman kita sekarang ini, bahkan kebanyakan pasukan Islam di negeri-negeri Syam, dan Mesir adalah para tawanan, kemudian mereka sekarang ini alhamdulillaah adalah orang yang menawan orang-orang kafir, dan beberapa kali menawan mereka di zaman kita ini, satu kali saja mereka menawan ada beberapa ribu orang kafir yang ditawan, maka segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan kemenangan dan kejayaan kepada Islam.

Pendapat yang mengatakan bahwa yang menaklukkan Konstantinopel adalah orang-orang dari keturunan Ishaq diperkuat oleh kenyataan bahwa pasukan Romawi jumlahnya mencapai jutaan. Sebagian dari mereka tewas dan yang lainnya masuk ke dalam Islam, dan yang masuk Islam dari kalangan mereka bergabung dengan pasukan kaum muslimin untuk menaklukan Kon-stantinopel, wallaahu a’lam.

Penaklukan Konstantinopel tanpa peperangan belum terjadi sampai se-karang. Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwasanya beliau berkata:

فَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ مَعَ قِيَامِ السَّاعَةِ.

“Penaklukan Konstantinopel terjadi seiring dengan akan terjadinya hari Kiamat.”

Kemudian at-Tirmidzi berkata, “Mahmud maksudnya adalah Ibnu Ghailan, guru at-Tirmidzi- berkata, ‘Hadits ini gharib. Konstantinopel adalah sebuah kota di Romawi, ditaklukkan ketika Dajjal keluar. Sedangkan Konstantinopel telah ditaklukkan pada zaman Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’”

Yang benar bahwa Konstantinopel tidak pernah ditaklukkan pada zaman Sahabat, karena Mu’awiyah Radhiyallahuanhu mengirim anaknya, yang bernama Yazid, ke sana dengan membawa pasukan yang di antara mereka adalah Abu Ayyub al-Anshari, dan penaklukannya belum sempurna. Kemudian daerah tersebut dikepung oleh Maslamah bin ‘Abdil Malik, akan tetapi belum juga bisa ditaklukan, akan tetapi beliau melakukan perdamaian dengan penduduknya untuk mendirikan masjid di sana.”

Penaklukan yang dilakukan bangsa Turki terhadap Konstantinopel pun terjadi dengan peperangan. Kemudian negeri tersebut saat ini berada di tangan orang-orang kafir dan akan ditaklukkan kembali dengan penaklukan yang terakhir, sebagaimana dikabarkan oleh seseorang terbaik dan termulya yang dibenarkan ucapannya yaitu baginda nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ahmad Syakir rahimahullah berkata, “Penaklukan Konstantinopel yang merupakan sebagai kabar gembira dalam hadits ini akan terjadi di kemudian hari, cepat ataupun lambat, hanya Allahlah yang mengetahuinya.

Ia adalah penaklukan yang benar (adanya) ketika kaum muslimin kembali kepada agamanya, padahal sebelumnya mereka menolaknya. Adapun penaklukan yang dilakukan bangsa Turk yang terjadi sebelum zaman kita ini, maka hal itu hanya sebagai pembuka bagi penaklukan yang terakhir (paling besar). Kemudian kota ini keluar dari kekuasaan kaum muslimin ketika pemerintahan di sana telah mengumumkan bahwa

pemerintahannya bukanlah pemerintahan Islam dan bukan pemerintahan agama. Mereka telah melakukan perjanjian dengan orang-orang kafir, musuh-musuh Islam, dan memberlakukan undang-undang kafir terhadap penduduknya. Penaklukan yang dilakukan oleh kaum muslimin akan kembali dilakukan insya Allah, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

[Disalin dari kitab Asyraathus Saa’ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]


MUNCULNYA AL-QATHANI

Di akhir zaman akan muncul seorang laki-laki dari Qahthan, orang-orang taat kepadanya, dan berkumpul padanya. Hal itu terjadi ketika zaman telah berubah, karena itulah Imam al-Bukhari menyebutkannya dalam bab taghayyuriz zamaan (perubahan zaman).

Imam Ahmad dan asy-Syaikhani (al-Bukhari dan Muslim) meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَخْرُجَ رَجُلٌ مِنْ قَحْطَانَ يَسُوقُ النَّاسَ بِعَصَاهُ.

“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga keluar seorang laki-laki dari Qahthan yang menggiring manusia dengan tongkatnya.”

Al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Sabda beliau: ‘… menggiring manusia dengan tongkatnya,’ adalah kinayah (kiasan) dari ketaatan manusia kepadanya dan kesepakatan mereka untuk mentaatinya, bukanlah yang dimaksud (di dalam hadits) adalah tongkat secara hakiki, itu hanya sebagai perumpamaan dari ketaatan mereka kepadanya dan kekuasaannya kepada mereka. Hanya saja, penyebutan kata tersebut terdapat dalil bahwa ia orang yang keras kepada mereka.” [2]

Kami katakan: Benar, penggiringan yang dilakukannya terhadap manusia merupakan kiasan ketaatan dan kepatuhan mereka kepadanya. Hanya saja, yang diisyaratkan oleh al-Qurthubi berupa sikapnya yang keras kepada mereka bukanlah sikap yang ditujukan kepada semuanya, sebagaimana nam-pak dari perkataannya. Ia hanyalah keras kepada orang-orang yang melakukan kemaksiatan. Dia adalah orang shalih yang menghukumi dengan adil. Pendapat ini diperkuat dengan riwayat yang dinukil oleh Ibnu Hajar dari Nu’aim bin Hammad , beliau meriwayatkan dari jalan yang kuat dari ‘Abdullah bin ‘Amr, bahwa beliau menyebutkan para khalifah, kemudian dia berkata, “Dan seorang laki-laki dari Qahthan.”

Demikian pula yang diriwayatkan dengan sanad yang jayyid dari Ibnu ‘Abbas, sesungguhnya beliau berkata tentangnya:

وَرَجُلٌ مِنْ قَحْطَانَ كُلُّهُمْ صَالِحٌ.

“Dan seseorang dari Qahthan, semuanya (orang Qahthan) adalah orang shalih.”

Ketika ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa akan ada seorang raja (penguasa) dari Qahthan, marahlah Mu’awiyah Radhiyallahu anhu, lalu dia berdiri dan memuji Allah dengan sesuatu yang sesuai dengan-Nya, kemudian beliau berkata, “Amma ba’du, telah sampai kepadaku bahwa beberapa orang dari kalian membawakan beberapa riwayat yang tidak ada di dalam Kitabullah, tidak pula diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka adalah orang-orang bodoh di antara kalian, maka hati-hatilah kalian dari angan-angan yang dapat menyesatkan pelakunya, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ هَذَا اْلأَمْرَ فِي قُرَيْشٍ، لاَ يُعَادِيْهِمْ أَحَدٌ، إِلاَّ كَبَّهُ اللهُ عَلَى وَجْهِهِ، مَا أَقَامُوا الدِّيْنَ.

“Sesungguhnya urusan (kekhilafahan) ini akan tetap ada pada keturunan Quraisy, tidak ada seorang pun yang mencabutnya kecuali Allah akan menelungkupkan mukanya; selama mereka (keturunan Quraisy) menegakkan agama.” [HR. Al-Bukhari]

Mu’awiyah hanya mengingkarinya karena takut bila seseorang menyangka bahwa kekhalifahan bisa dipegang oleh selain Quraisy, sementara Mu’awiyah sendiri tidak mengingkari akan adanya seorang tokoh dari Qahthan. Karena di dalam hadits Mu’awiyah terdapat ungkapan “Selama mereka menegakkan agama”, artinya jika mereka (Quraisy) tidak menegakkan agama, maka urusan (kekhilafahan) tersebut keluar dari tangan mereka, dan ini pernah terjadi. Manusia akan tetap mentaati seorang Quraisy hingga mereka lemah dalam memegang teguh agama, sehingga mereka pun lemah, dan pada akhirnya kepemimpinan berpindah kepada yang lainnya.

Al-Qahthani ini bukanlah Jahjah [7] , karena al-Qahtani di sini adalah keturunan dari orang merdeka, karena penisbatannya kepada Qahthan yang merupakan puncak nasab penduduk Yaman dari kalangan Himyar, Kindah, Hamadan dan yang lainnya [8]. Adapun Jahjah termasuk dari keturunan budak belian.

Pendapat ini diperkuat riwayat yang disebutkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَذْهَبُ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ حَتَّـى يَمْلِكَ رَجُلٌ مِنْ الْمَوَالِـي يُقَالُ لَهُ جَهْجَاهُ.

‘Tidak akan lenyap siang dan malam sehingga seseorang dari (kalangan) hamba sahaya yang bernama Jahjah menjadi raja.’”

[Disalin dari kitab Asyraathus Saa’ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]

dalam hadits lain disebutkan bahwa.
kalian akan memerangi bani asfar (romawi), demikian pula orang-orang yang akan datang setelah kalian hingga keluar kepada mereka orang-orang terbaik dari penduduk hijaz yang mereka tidak takut kecuali
kepada allah dan tidak menghiraukan celaan orang yang mencela.lalu mereka menaklukan konstantinopel dengan tasbih dan takbir.kemudian mereka mendapatkan ghanimah yang belum pernah didapatkan sebelumnya,sampai mereka membagi-bagikan dengan perisai. lalu ,datanglah seseorang seraya berkata bahwa dajjal telah keluar dinegara kalian.sesungguhnya orang itu adalah pembohong,
maka yang mengambil dan membiarkan akan menyesal (HR.ibnu majah).

setelah kaum muslimin mendengar berita tentang kedatangan dajjal tersebut maka pemimpin mereka mengirim sepuluh penunggang kuda untuk memeriksa kebenaran berita tersebut, dan ketahuilah mereka adalah pasukan kuda terbaik dimasa itu sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
 "Aku mengetahui nama-nama mereka, nama ibubapa mereka dan juga warna kuda-kuda tunggangan mereka. Pada masa itu penunggang-penunggang ini adalah yang terbaik daripada segala penghuni bumi." (HR Imam Ahmad 1/435 dan Muslim VIII/177-178)

dari hadits diatas yang dimaksud seseorang yang pada saat itu memberikan informasi kepada kaum muslimin tentang kedatangan dajjal adalah iblis yang telah menjelma menjadi manusia, sementara pada saat itu kaum muslimin yang sedang berjihad pada saat itupun sangat tahu karena mereka mengetahui dan telah membaca hadits nabi bahwa dajjal memang akan keluar dan para kaum musliminpun pulang untuk melindungi keluarga mereka dari fitnah dajjal.

ingat pada hakikatnya jin dan iblis mereka semua adalah para pendusta dan jangan engkau patuhi mereka serta jangan pula mengambil mereka sebagai penolongmu karena mereka hanya ingin membinasakanmu.

ingat iblis sangat benci kepada bani adam karena kesombonganya dan dia merasa  lebih mulia dari manusia sehingga yang menyebabkanya dipastikan menjadi penghuni neraka.

setiap hadits dan perkataan yang telah disampaikan oleh rasulullah saw pasti benar dan akan terjadi karena ini adalah wahyu dari langit. dan seseiapa yang mengikutinya dan mematuhinya maka dia akan selamat dan siapa yang mengingkarinya maka dia akan celaka ingatlah sebuah nasihat dari umar bin khatab r.a yaitu :

Keletihan dalam taat akan hilang dan yang tersisa hanyalah pahalanya. Kesenangan dalam maksiat akan hilang dan yang tersisa hanyalah hukumannya.

jadi keselamatanmu atau kecelakaanmu kelak diakhirat engkaulah yang menginginkanya dan ingatlah seseungguhnya allah maha pengampun kepada hambanya dan dialah yang maha pengasih dan penyayang.
maka tidak ada alasan bagimu kelak untuk menjawab saya tidak tahu karena telah adanya peringatan dan ancaman didalam alquran dan alhadits barangsiapa yang mau membacanya dan mengikuti alquran dan mengikuti sunnah nabi (hadits) maka dia telah menyelamatkan dirinya sendiri dan barangsiapa yang enggan membaca dan mengingkarinya sehingga dia tidak tahu atau tidak mau tahu maka dia telah mencelakakan dirinya sendiri.

pilihlah jalan hidupmu karena kita semua berada diwaktu akhir zaman dan umur dunia tidak tahu tinggal seberapa lagi serta tanda kiamatpun berentetan sebagian besar sudah terjadi jadi pikirkanlah dan gunakanlah akalmu wahai saudaraku. wasalamualaikum wr.wb

0 Response to "Hadits Tanda kiamat kecil terakhir al-malhamah al-kubra"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel