Khasiat Tanaman Daun Kahitutan (Paederia scandens [Lour.] Merr.)
Khasiat Tanaman Daun Kahitutan (Paederia scandens [Lour.] Merr.)
Merupakan jenis tanaman Herba tahunan, berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3–5 m. Tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan di pagar halaman sebagai tanaman obat, dan dapat ditemukan pada ketinggian 1–2.100 m dpl.
Daun tunggal bertangkai yang panjangnya sekitar 1–5 cm, letaknya berhadapan, bentuknya bundar telur hingga lonjong atau lanset. Pangkal daun berbentuk jantung, ujungnya runcing dengan tepi rata, panjangnya 3–12,5 cm dan lebarnya 2–7 cm, permukaan atas berambut atau gundul, tulang daun menyirip, serta bila diremas berbau kentut.
Bunganya merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam malai dan keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan.
Mahkota bunga berwarna putih dan bagian dalam tabung berwarna ungu gelap. Buah berbentuk bulat, warnanya kuning mengkilap, panjangnya 4–6 mm. Daun dimakan sebagai lalap atau disayur.
Kandungan Kimia:
Batang dan daun mengandung asperuloside, deacetylasperuloside, scandoside, pederosid, paederosidic acid dan gamasitosterol, arbutin, oleanolic acid, dan minyak menguap. Bau yang tidak sedap dari tanaman ini disebabkan oleh zat-zat yang dikandungnya tersebut (Inouye, 1968; 1969 dalam Anonim, 2005).
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis:
Sifat khas: rasa manis, lama-lama terasa sedikit pahit, atau netral. Khasiat: antirematik, penghilang rasa sakit (analgetik), peluruh kentut (karminatif), peluruh kencing, peluruh dahak (mukolitik), penambah nafsu makan (stomakik), antibiotik, antiradang, obat batuk (antitusif), menghilangkan racun (detoksifikasi), obat cacing, pereda kejang, radang usus (enteritis), bronkhitis, tulang patah, keseleo, kejang, perut kembung, sakit kuning (hepatitis), disentri, dan luka benturan.
Bagian yang Digunakan:
Seluruh herba atau akar. Setelah dikumpulkan, bahan dicuci Ialu dijemur dan disimpan di dalam tempat kering untuk digunakan bila perlu.
Indikasi (khasiat):
- Kejang (kolik) kandung empedu dan saluran pencernaan, perut kembung.
- Rasa sakit pada luka, mata atau telinga.
- Bayi dengan gangguan penyerapan makanan, malnutrisi.
- Sakit kuning (ichteric hepatitis), radang usus (enteritis), disentri.
- Bronkhitis, batuk (whooping cough).
- Rematik, luka akibat benturan, tulang patah (fraktur), keseleo.
- Darah putih berkurang (leukopenia) akibat penyinaran (radiasi)
- Keracunan organik phosphorus pada produk pertanian.
- Kencing tidak lancar
- Pemakaian untuk diminum: sebanyak 15–60 g direbus.
- Pemakaian luar: herba secukupnya dicuci bersih dan digiling halus. Ramuan diturapkan pada bagian yang sakit, Atau, herba secukupnya direbus dan airnya digunakan untuk mencuci bagian yang sakit. Ramuan juga dipakai untuk pengobatan radang kulit (dermatitis), eksema, luka, abses, bisul, borok pada kulit, dan gigitan ular berbisa.
Contoh Pemakaian sesuai Penyakit:
- Perut mulas karena angin
Sebanyak 25 lembar daun dibuat sayur atau dikukus atau dimakan sebagai lalap matang. Untuk penggunaan luar, daun dilayukan di atas api, lalu diikatkan pada perut - Mata terasa panas dan bengkak
Daun secukupnya dicuci bersih, lalu direbus dengan air. Setelah mendidih, bahan diangkat dan penderita didudukkan di atas uapnya. Apabila air sudah hangat, daunnya dibungkus dengan sepotong kain dan diletakkan di atas mata yang sakit hingga daun menjadi dingin, lalu kompres tersebut diganti lagi. - Sakit lambung (gastritis), perut kembung, disentri
Sebanyak 15–60 g daun segar dicuci, lalu ditumbuk hingga seperti bubur. Bahan ditambahkan satu cangkir air matang dan 1–2 sendok teh garam, diaduk merata, lalu disaring. Ramuan diminum sebelum makan. - Herpes zooster (cacar ular)
Daun dicuci dan ditumbuk hingga seperti bubur. Bahan ditambahkan sedikit air dan garam secukupnya, lalu dibalurkan di sekitar gelembung-gelembung kecil pada kulit. - Sariawan
Bahan terdiri dari 1/6 genggam daun kentut, 1/5 genggam daun iler, ¼ genggam daun saga, 1/5 genggam daun picisan, ¼ genggam daun sembung, ¼ genggam pegagan, ¾ sendok teh adas, ¾ jari pulosari, ¾ sendok teh ketumbar, ½ jari rimpang lempuyang, ½ jari rimpang kunyit, ¾ jari kayu manis, dan tiga jari gula enau. Bahan dicuci dan dipotong-potong seperlunya, lalu direbus dengan 4½ gelas air bersih hingga tersisa kira-kira setengahnya. Setelah dingin, ramuan disaring dan dibagi untuk tiga kali minum, yang mana harus habis dalam satu hari. - Radang telinga tengah
Sebanyak ½ genggam daun dicuci bersih, lalu digiling halus. Hasilnya diremas dengan satu sendok makan air garam, lalu diperas dan disaring. Airnya dipakai untuk menetesi anak telinga yang sakit, yaitu diteteskan 4–6 kali sehari dan setiap kali sebanyak tiga tetes. - Eksema, kulit gatal (pruritus), neurodermatitis
Batang dan daun segar secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus. Ramuan ditempelkan pada bagian tubuh yang menderita sakit atau gatal.
Ramuan sudah dibuat sebagai obat suntik. lnjeksi obat ini menimbulkan rasa sakit lokal. Meminum herba ini akan menimbulkan rasa bau yang khas pada hawa napas dan kencing si pemakai.
Tag :
khasiat tanaman ntut ntutan,khasiat tanaman daun kentut kentutan,Khasiat Tanaman Daun Kahitutan,tanaman obat sariawan,tanaman obat herpes,tanaman obat radang telinga,tanaman obat eksema,tanaman obat mata terasa panas,tanaman obat mata bengkak,tanaman obat masuk angin,tanaman obat sakit lambung,tanaman obat disentri,tanaman obat sakit kuning,tanaman obat keracunan bahan kimia pertanian,tanaman obat bronkitis,tanaman obat batuk,tanaman obat rematik,
0 Response to "Khasiat Tanaman Daun Kahitutan (Paederia scandens [Lour.] Merr.)"
Post a Comment